Setelah bercerai dengan Anang, maka sekarang Krisdayanti harus mengendarai mobilnya sendiri. Suatu hari mobil Krisdayanti mogok, untunglah Parno yang bertugas sebagai satpam belum pulang dan atas bantuan Parno maka mobil Krisdayanti bisa dihidupkan.
Saat akan pulang, Parno menumpang di mobil Krisdayanti, dan karena telah kenal baik maka Krisdayanti memberi tumpangan padanya. Rumah Parno agak jauh juga di pinggiran kota dan harus melewati tol.
Selama di perjalanan hati Parno berdebar-debar karena sudah lama ia ingin dekat dengan Krisdayanti tapi belum ada waktu bagi Krisdayanti, sambil berkelakar Parno memberanikan diri untuk memegang paha Krisdayanti yang saat itu cuma memakai rok yang tidak terlalu panjang. Krisdayanti agak tersentak, maklum sambil menyetir ia dikejutkan oleh ulah Parno itu.
"Eeeh.. apa-apaan nich, kok gitu Noo." kata Krisdayanti.
"Maaf Krisdayanti, saya sudah lama naksir kamu tapi gimana lagi.." jawab Parno.
Krisdayanti memperlambat laju mobilnya dan menghentikan di pinggir jalan itu dan marah kepada Parno.
"Parno.. kalo gitu.. kamu turun saja di sini!" ancam Krisdayanti.
"Jangan begitu dong Kriss.. saya tau kamu pasti butuh laki-laki untuk mengisi kesepian kamu selama ditinggalkan suamimu, kan kamu janda?" jawab Parno, "Saya bersedia aja kalo kamu membutuhkan saya." timpal Parno.
Memang ada benarnya juga perkataan Parno itu. Krisdayanti berpikir. Tapi haruskah ia menuruti perkataan Parno secara fisik Krisdayanti memang masih cantik dan berumur 36 tahun, disaat libido seksnya sangat butuh pelampiasan, meskipun sudah punya anak, ia masih cantik, seksi ditunjang dengan kulit yang bersih.
Memang akhir-akhir ini ia sering uring-uringan jikalau nafsunya memuncak, akhirnya ia membiarkan Parno memegang tangan dan meraba lubang sorganya, lalu meremas pahanya serta mulutnya mengulum bibir tipisnya itu. Krisdayanti hanya diam menunggu apa yang akan di lakukan Parno, akan tetapi Parno sadar ia sedang berada di jalan, dengan cepat ia mengambil alih stir mobil Krisdayanti dan melanjutkan perjalanan ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Parno yang sepi di kawasan sawangan, Krisdayanti lalu dibawa ke kamarnya yang kosong dan jorok, maklum sebagai satpam ia tidak sempat bersih-bersih. Krisdayanti hanya diam menunggu dan membiarkan Parno berkuasa atas dirinya. Parno membuka kemeja dinasnya dan kembali mencium bibir Krisdayanti yang sudah menanti untuk dikulum, dari bibir terus beralih ke leher Krisdayanti yang jenjang, sementara tangan Parno sibuk meremas payudara Krisdayanti yang terbungkus blus putih itu. Ia menemukan dua bukit kembar Krisdayanti dan meremasnya, dengan buas Parno membuka paksa blus Krisdayanti sehingga kelihatan dada mulus yang ditutupi BH pink Krisdayanti, sambil menciumnya Parno berusaha membuka pengikat BH itu. Sempat terlihat olehnya ukuran BH Krisdayanti yang 36B, namun nafsu keduanya telah menguasai mereka.
Krisdayanti membalas perlakuan Parno itu dengan membuka celana panjang Parno sehingga batang kemaluan Parno yang panjang dan hitam itu terlihat ditutupi oleh CD warna merah. Sambil membuka CD Parno, Krisdayanti terus meremas batang kemaluan yang panjang itu dan ia membandingkan dengan milik Anang yang ukurannya tidak sepanjang dan sebesar punya Parno.
Krisdayanti kemudian mengulumnya sehingga tidak muat di mulutnya tapi ia berusaha untuk terus mengulumnya. Sementara Parno asyik dengan menggigit payudara putih itu dengan rakus dan posisi mereka saat itu membentuk 69. Parno mengorek-ngorek liang kewanitaan Krisdayanti dan menjilat klitorisnya, ini membuat Krisdayanti tidak kuat untuk bertahan dan ia langsung klimaks karena Parno pandai membuat emosi Krisdayanti melambung. Sedangkan Parno belum juga mencapai klimaks, maka ia memaksa Krisdayanti untuk terus memperkuat tarikan mulutnya pada batang kejantanannya.
Kira-kira 10 menit kemudian, Parno menumpahkan air maninya di mulut Krisdayanti, ini membuatnya kembali bersemangat untuk kembali mengulang permainan. Bagaimana pun Parno masih penasaran ingin mencoba liang kewanitaan Krisdayanti yang merah jambu itu. Krisdayanti keberatan sebab ia tidak mau hamil kalau Parno memasukkan batang kemaluannya, ia hanya mau melakukan oral seks saja.
Parno terus berusaha untuk membangkitkan nafsu Krisdayanti dengan kata-kata dan cumbuan, akhirnya Krisdayanti kembali terbangkit birahinya dan Parno meletakkan bantalnya di pinggul Krisdayanti supaya ia leluasa untuk memasuki tubuh Krisdayanti, lalu dengan mesra Parno melebarkan paha Krisdayanti dengan memegang kedua kaki jenjang itu dan membukanya sehingga kelihatan isi kemaluan Krisdayanti yang di dalamnya ada sejumput daging yang kalau dikorek-korek akan menambah kenikmatan bersenggama. Kemudian dengan sedikit dipaksakan karena Krisdayanti tidak bersedia, akhirnya dia tidak bisa melarang namun Parno harus mengeluarkan air maninya di luar. Parno setuju dan dengan susah payah batang kemaluan Parno itu masuk ke liang kewanitaan Krisdayanti dengan sedikit meleset dan Krisdayanti sempat terpekik karena sakit saat batang kejantanan Parno menembus liang senggamanya yang masih sempit itu namun Parno terus saja memaju-mundurkan batang kemaluannya.
Kira-kira 20 menit Parno berusaha untuk memuaskan Krisdayanti, sedang Krisdayanti telah tiga kali mengalami orgasme namun bagi Parno masih belum terasa, baru pada menit ke 20 ia menumpahkan spermanya di dalam liang kewanitaan Krisdayanti sebanyak-banyaknya, ia lupa dan saat itu yang ada dalam dirinya hanya untuk kepuasan. Krisdayanti baru ingat, ia amat takut hamil apalagi Parno tidaklah sepadan dengannya serta jauh dibawah suaminya tapi karena ia telah mampu memberikan kepuasan kepadanya Krisdayanti cuma bersiap-siap untuk meminum pil anti hamil yang ia simpan di rumahnya. Dengan sedikit tertatih-tatih, Krisdayanti mengenakan blus dan rok kerjanya karena jam telah menunjukkan pukul 12:00 malam, maka ia buru-buru pulang, ia lupa memakai CD dan BH-nya.
Sesampainya di rumah, Krisdayanti langsung mandi dan tidur. Masih terbayang olehnya kebuasan Parno saat menggagahinya mulai dari caranya memegang kakinya dan membuka pahanya sehingga ia merasa sensasi kepuasannya telah disirami oleh Parno. Ia masih melihat adanya jejak tangan Parno di paha putihnya saat Parno menggigit pahanya karena gemas.
Setelah kejadian itu, hampir disetiap kesempatan Krisdayanti selalu didesak oleh Parno untuk bersenggama baik di rumah Parno maupun di rumah Krisdayanti. Kalau Krisdayanti tidak mau maka Parno akan membongkar skandalnya dengan Krisdayanti karena ia selalu memperlihatkan CD dan BH Krisdayanti yang tertinggal saat ia bersenggama dan pada CD itu ada noda spermanya dan cairan kewanitaan Krisdayanti, maklum saat itu ia sempat mengelap spermanya di mulut rahim Krisdayanti. Krisdayanti tidak bisa berbuat apa-apa sebab ia memang butuh belaian dan cumbuan laki-laki, apalagi laki-laki tersebut sangat perkasa hingga memberinya kenikmatan yang tidak pernah diperolehnya dari Anang
.
TAMAT